Notification

×
© Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Tausyiah Junaedi: Menguasai Bahasa Asing adalah Sunnah Rasul

Admin
Selasa, 08 Juni 2021 Last Updated 2021-06-13T06:22:25Z



Laporan Abdul Wahab Dai

(Jurnalis Warga)

Humas Eksternal AGBA-PGRI


Junaedi Putra yang berbicara pada sesi Tausyiah "Halalbihalal Virtual Asosiasi Guru Bahasa Asing-Persatuan Guru Republik Indonesia (AGBA-PGRI)" pekan lalu, Jumat, 4 Juni 2021, menyayangkan stigma yang dilekatkan kepada bahasa asing sebagai bahasa kafir, bahasa penjajah.


Orang yang mempelajarinya dianggap "gak nasionalis".


Padahal, katanya, menguasai bahasa asing termasuk sunnah Rasul.


"Seorang penerjemah Rasulullah yang bernama Zaid bin Tsabit menguasai Bahasa Ibrani yang dituturkan oleh kaum Yahudi dalam 15 hari!," demikian Junaedi.


Zaid juga menguasai Bahasa Suryani dalam  17 hari.


"...Aku khawatir ia menulis yang bukan-bukan dan mengacaukannya. Sebaiknya kamu mempelajari Bahasa Yahudi."


Demikian sebuah kutipan yang tayang pada Berbagi Layar oleh Junaedi Putra pada pertemuan dengan Zoom ini yang merupakan hadist Rasulullah.


"Bukan sekadar menguasai bahasa asing semata lantas hukumnya sunnah dan dapat pahala. Tapi ada syaratnya," lanjut Junaedi.


"Jadi mempelajari bahasa asing ketika kita niatkan untuk berdakwah di jalan Allah maka itu adalah bagian dari sunnah Rasulullah," Junaedi menjelaskan lebih lanjut. Selengkapnya dapat disimak pada tautan berikut:

https://youtu.be/PnAMQ_e7rN4?t=761


Junaedi Putra adalah Ketua Perhimpunan Guru Bahasa Jepang (PGBJ) SMK se-Jabodetabek, anggota AGJBI (Asosiasi Guru Bahasa Jepang Indonesia), Anggota PGMP (Persatuan Guru Bahasa Jepang) SMA se-Jabodetabek.


AGBA-PGRI kini beranggotakan guru-guru mata pelajaran bahasa asing pada pendidikan menengah di Indonesia. 


Ada guru Bahasa Mandarin, Bahasa Korea, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman dan Bahasa Prancis serta Bahasa Arab.


Nomenklatur Bahasa Inggris dan Bahasa Asing dibedakan, meski sejatinya Bahasa Inggris juga adalah sebuah bahasa asing.


Tausyiah di hampir penghujung acara ini menjadi penyemangat guru-guru bahasa asing di Indonesia.


Halalbihalal Virtual AGBA-PGRI yang berlangsung semakin menguatkan daya juang para guru Bahasa Asing dengan berbagai problematika yang dihadapinya.


Kiki Niediawan, Ketua Umum AGBA-PGRI berharap agar silaturahmi ini bisa melempangkan jalan bagi tercapainya perjuangan guru-guru Bahasa Asing.


Nasib Guru dan Mata Pelajaran Bahasa Asing kini semakin mengkhawatirkan seiring perubahan kurikulum dan pelbagai kebijakan yang membuat seolah mereka "dianaktirikan"  pada jenjang pendidikan menengah.


Problematika Bahasa Asing sudah sering dibincangkan diruang-ruang obrolan digital.


Tercatat seratusan peserta Zoom Meeting dari keenam asosiasi guru bahasa asing di seluruh Nusantara.


Silih berganti perwakilan tiap guru bahasa asing memberikan sambutannya secara dwibahasa.


Ada Ahmad Makki Hasan (Ketua Forum MGMP Bahasa Arab se-Indonesia, Riyu Saputra (Guru Bahasa Jepang SMAN 1 Teluk Sebong, Kepulauan Riau), Ending Khairuddin (perwakilan Guru Bahasa Jerman), Ikhsan Nur Rokhmat (Guru Bahasa Korea SMKN 1 Ciamis, Jawa Barat), Rizka Palupi Mayang Rahadi (Ketua MGMP Bahasa  Mandarin Jawa Timur) dan Kartika Sri Hardjati, Ketua MGMP Bahasa Prancis DKI Jakarta.


Sebelumnya tampil Dudung Abdul Qodir berbicara sebagai Ketua Dewan Eksekutif APKS (Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis) Pengurus Besar (PB) PGRI.


Tausyiah ini semakin memotivasi guru bahasa asing untuk mencintai profesinya dan bangga sebagai guru bahasa asing.


Pada bagian akhir acara, diskusi semakin menarik perihal gonjang-ganjing yang dihadapi guru Bahasa Asing yang dipandu okeh Asy Syaukani, Guru Bahasa Jepang di Solok, Sumatra Barat.


Halalbihalal ini dipandu oleh Sumaryati Marfuah, Koordinator AGBA-PGRI DKI Jakarta.


Sementara itu, pasca-Halalbihal, Pengurus AGBA-PGRI berkutat melengkapi naskah "tuntutan dan gugatan" yang akan disetor ke Pengurus Besar (PB) PGRI untuk  selanjutnya digaungkan di Gedung Parlemen (DPR-RI) dalam sebuah Rapat Dengar Pendapat.


Guru-guru Bahasa Prancis sendiri melalui asosiasinya pernah mengirim "dokumen tuntutan" ke  Kemendikbud.


Guru Bahasa Asing, riwayatmu kini.

Penyunting: Gus Mus

Berita Lainnya

Tampilkan

  • Tausyiah Junaedi: Menguasai Bahasa Asing adalah Sunnah Rasul
  • 0

Terkini

test