Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
© Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Peduli Pekerja Anak, Desa Awota Alokasikan Dana Sosialisasi

Admin
Jumat, 16 Desember 2022 Last Updated 2022-12-16T12:23:26Z
FOTO/Abdul Wahab Dai: Plang Selamat Datang di perbatasan Desa Awota dengan Desa Paojepe, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.


WAJO-Sebagai bagian dari upaya mengurangi resiko yang timbul bagi pekerja anak, Desa Awota di Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan berupaya menyosialisasikan tentang pentingnya pemahaman tentang pekerja anak, terutama di perdesaan.


Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdesa) Pembahasan RKPDesa 2023 Desa Awota pekan lalu, Tim Penyusun RKPDesa Awota Tahun Anggaran 2023 mengalokasi dana Rp1.500.000,00 untuk kegiatan Sosialisasi Perlindungan Anak dan Perempuan.


Media ini yang menerima salinan dokumen RKPDesa 2023 Awota melihat kegiatan ini termaktub pada Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Sub-Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga.


Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Awota M.N. Harjum yang berbicara kepada media ini, Jumat (16/12/2022).



"Jadi kita tidak melulu membangun infrastruktur desa, pembangunan manusia juga kita harus perhatikan dengan langkah awal menyosialisasikan fakta tentang pekerja anak," kata Harjum.


Sementara itu Bendahara PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) "Ininnawa" Desa Awota Windy Ayu Lestari dalam wawancara khusus dengan kontributor kareba-celebes.com Abdul Wahab Dai mengatakan bahwa PATBM adalah sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak.



"Kita harus memberikan tugas kegiatan sehari-hari yang sesuai dengan usia anak dan tidak berbahaya bagi mereka serta dapat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak," kata Windy yang juga Kepala Urusan Umum dan Perencanaan Desa Awota ini.


Windy melanjutkan bahwa banyak anak yang bekerja yang membahayakan kesejahteraan mereka, pendidikan mereka, serta mengganggu tumbuh kembang dan masa depan mereka.


"Sebaiknya anak-anak diberikan pekerjaan ringan saja. Tidak boleh diberikan pekerjaan yang berbahaya!" katanya mengingatkan.



Ada banyak bentuk terburuk pekerjaan  untuk anak. Windy memberi contoh seperti adanya anak-anak yang dilacurkan, anak-anak yang bekerja di pertambangan, anak-anak penyelam mutiara, anak-anak yang bekerja di sektor konstruksi, anak-anak yang bekerja di jermal, dan anak-anak yang bekerja sebagai pemulung. Jermal adalah semacam alat penangkap ikan di laut, dan banyak lagi.


"Anak-anak yang bekerja di perkebunan besar termasuk bentuk terburuk pekerjaan bagi anak. Inilah semua yang akan disosialisasikan oleh Pemerintah Desa Awota kepada warga desa," kata M.N. Harjum.


"Kami juga peduli terhadap pengurangan pernikahan anak dan kekerasan dalam rumah tangga," tukas M.N. Harjum yang akan segera menghadapi Pemilihan Kepala Desa Awota 2023 sebagai inkumben.

Berita Lainnya

Tampilkan

  • Peduli Pekerja Anak, Desa Awota Alokasikan Dana Sosialisasi
  • 0

Terkini