Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
© Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Soal Calon Pimpinan DPRD Wajo, PAN Diminta Agar Sportif dan Tidak Bias Gender, Elfrianto Bilang Begini

Admin
Selasa, 30 Juli 2024 Last Updated 2024-07-30T15:08:54Z

 


Abdul Wahab Dai
Kontributor


WAJO-Menanggapi perkara usulan nama yang akan dijadikan pimpinan DPRD Kabupaten Wajo 2024-2029 utusan Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Wajo, pengamat politik sekaligus peneliti isu gender, Andi Sri Wulandani angkat bicara.


"Perhatian khusus akan kehadiran perempuan termasuk figur potensial merupakan suatu atensi yang baik, mengingat perempuan memiliki tantangan tersendiri untuk dapat aktif pada ranah politik di mana jika perempuan berhasil mengatasinya maka perlu diapresiasi," ujar Wulan berbicara kepada kontributor Abdul Wahab Dai siang tadi (Selasa, 30 Juli 2024).


"Bukan rahasia umum, perempuan memiliki tantangannya sendiri dalam dunia publik termasuk politik. Peran ganda yang dimiliki perempuan hampir dirasakan oleh semuanya, bagaimana mengurus domestik atau keluarganya dan juga tetap mampu memiliki kontribusi di ruang sosial atau berkarier di politik. Perempuan memiliki skill khusus selain mereka multi tasking, perhatian terhadap hal yang detail yang merupakan karakter feminin merupakan kekuatan kunci perempuan mampu melewati setiap tantangan yang ada," lanjutnya.




"Perundang-undangan di Indonesia mengamanatkan kesetaraan bagi perempuan. Dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 2 tahun 2008 tentang Partai Politik dan Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum mengamanatkan keterwakilan perempuan sebanyak minimal 30 persen. Termasuk adanya Zipper system yang menguatkan afirmasi keterwakilan perempuan di parlemen."


"Kesetaraan gender memiliki kontribusi penuh dalam pencapaian demokrasi. Asas mereka sama yaitu persamaan hak. Peminggiran suatu kelompok atau pun penyingkiran perempuan akan haknya dalam politik menandakan ketimpangan demokrasi tengah berlangsung"


"Saya menganalisa Partai PAN Wajo telah melakukan kesepakatan yang tertuang dalam Rakerda mereka yang dituangkan dalam bentuk Berita Acara yang mengakui siapapun yang memiliki suara terbanyak akan menjadi pimpinan DPRD. Sejatinya DPD PAN Wajo tegas mengusulkan nama suara terbanyak yaitu Andi Merly Iswita. PAN Wajo harus berani mengakui prestasi perempuan, harus sportif. Jangan bias gender dan jangan menggeser makna kesepakatan menjadi bias makna," Wulan angkat bicara.


"Kita memahami partai politik memiliki aturan internal namun menjadi preseden buruk bagi partai politik sendiri jika komitmen tidak dijalankan apalagi berdasar kesepakatan mereka sendiri sejatinya pimpinan DPRD adalah suara terbanyak dan itu jelas diperoleh oleh perempuan, Andi Merly Iswita sebagai top score di PAN dengan pencapaian suara 3.642 pada pemilu 2024 lalu," demikian Wulan.


Dimintai komentarnya mengenai kursi panas pimpinan DPRD Wajo dari internal PAN, Sekretaris DPD PAN Wajo Elfrianto membeberkan hasil rapat pada akhir pekan ini di internal partainya.


"Jadi pada tanggal 28 Juli 2024 dilaksanakan rapat pleno di Rumah PAN Sengkang dengan tiga Agenda. Agenda pertama persiapan menghadapi Pilkada 2024. Yang kedua pengusulan nama pimpinan Fraksi PAN di DPRD Kabupaten Wajo dan yang ketiga pengusulan nama calon pimpinan DPRD dari PAN, dalam hal ini PAN mendapatkan posisi Wakil Ketua I di DPRD Kabupaten Wajo," jelas anggota DPRD Wajo yang karib disapa Kevin ini.


Pada pleno membahas agenda kedua, lanjut Kevin, yakni pemilihan pimpinan Fraksi PAN di DPRD Wajo dengan musyawarah mufakat diputuskan Sudirman Meru sebagai Ketua Fraksi PAN dan Junaidi Muhammad sebagai Sekretaris Fraksi.


"Kemudian pada agenda ketiga pengusulan nama untuk pimpinan DPRD dari PAN. Nah! Ini dinamikanya cukup tinggi dan diskusi berlangsung sangat lama, sehingga ada tiga kubu," Kevin mencoba menjelaskan.



Kubu yang pertama mengusulkan tetap hanya satu nama sesuai Rapat Kerja pada hari Rabu, 22 Juli 2022 di mana saat itu ada kesepakatan bahwa pengusulan pimpinan DPRD adalah suara terbanyak.


Kemudian kubu yang kedua mengusulkan seluruh caleg yang terpilih untuk diajukan menjadi calon pimpinan. Kemudian kubu yang ketiga, dan inilah yang menjadi solusi saat itu adalah mengusulkan tiga nama dengan beberapa kriteria untuk diseleksi sebelum dilakukan pemilihan.


Jadi kita mengadakan voting karena musyawarah mufakat tidak bisa tercapai. Hasil voting menghasilkan keputusan untuk mengusulkan tiga nama dengan kriteria-kriteria tetap menjadi prioritas adalah yang mendapatkan suara terbanyak di Pileg 2024. Kemudian yang kedua pernah menduduki pimpinan fraksi, dan yang ketiga pernah menduduki alat kelengkapan DPRD.


Kemudian kita juga mengusulkan sesuai dengan AD/ART. Dengan kriteria ini kita seleksi dan yang lolos adalah Andi Merly Iswita, Sudirman Meru, Andi Alauddin Palaguna, dan Junaidi Muhammad. Dan inilah, karena yang disepakati adalah tiga nama akhirnya kita mengadakan voting yang alot dan menghasilkan tiga nama dengan suara terbanyak yakni pertama Sudirman Meru (28 suara), Andi Merly Iswita (25 suara), Junaedi Muhammad (15 suara), Andi Alauddin Palaguna (10 suara).


Jadi sesuai dengan kesepakatan voting, maka yang diusulkan ada tiga nama, yakni Sudirman Meru, Andi Merly Iswita, dan Junaidi Muhammad. Jadi tugas DPD PAN Wajo sudah selesai sesuai dengan amanah dan AD/ART, dan peraturan partai. Ketiga nama ini diusulkan ke DPW, kemudian DPW merekomendasikan mereka ke DPP. Jadi tetap DPP yang akan mengeluarkan SK, baik tentang pimpinan Fraksi maupun pimpinan DPRD.


"Perlu juga diketahui bahwa Partai Amanat Nasional ini sangat peduli terhadap kuota 30 persen perempuan dalam hal partisipasi politik. Ini dibuktikan dengan akomodasi kaum perempuan mulai dari Pileg. Saat Pileg, di Dapil Wajo I untuk DPRD Wajo terdapat tiga calon perempuan dari tujuh calon atau sekitar 42,8 persen.



Dari Elfrianto media ini memperoleh keterangan bahwa di Dapil Wajo II ada empat caleg perempuan dari tujuh caleg atau sekitar 57,1 persen. Kemudian di Dapil Wajo III ada dua dari enam atau sekitar 33,3 persen. Begitu pun Dapil Wajo IV ada dua dari enam caleg atau 33,3 persen.


Sementara di Dapil Wajo V terdapat tiga dari delapan atau sekitar 37,5 persen, serta di Dapil VI ada dua calon perempuan dari 6 caleg atau 33,3 persen.


"Jadi dari enam dapil ini sumbangsih caleg perempuan dari PAN yakni sebanyak 33,9 persen atau melebihi kuota yang diatur dalam PKPU." Demikian Kevin.


"Selama dua periode ini Alhamdulillah PAN menyumbangkan dua kursi untuk perempuan untuk 2019 yakni Andi Merly Iswita dan Andi Muliani Syam."


"Dan alhamdulillah pada 2024 ini PAN kembali mempertahankan dua kursi untuk caleg perempuan yakni Andi Merly Iswita dan Apriliani. Kalau dari 6 dapil, dengan dua kursi berarti ada 33,3 persen. Ini sangat luar biasa sumbangsih PAN terhadap kuota perempuan," Kevin mencoba berargumen.


Dalam pleno hari Minggu, 28 Juli 2024 lalu, PAN tetap mengutamakan dan memprioritaskan hasil Rakerda pada saat itu yakni "suara terbanyak". Makanya kriteria utama dalam pengusulan nama adalah suara terbanyak.


"Alhamdulillah Andi Merly lolos dan kita usulkan untuk menjadi calon pimpinan dari tiga nama yang diusulkan. Jadi untuk penentuan siapa pimpinan DPRD yang ada di Kabupaten Wajo, maksud saya dari PAN, akan ditentukan oleh DPP atau Dewan Pimpinan Pusat PAN."


Elfrianto mengakhiri wawancara dengan mengatakan tugas dari DPD hanya melaksanakan pleno, kemudian mengirim nama-nama melalui surat ke DPW. Nah, DPW lah yang membuat rekomendasi untuk diusulkan ke DPP sesuai dengan surat dari DPD. "Nanti DPP lah yang akan menentukan siapa yang akan dipilih untuk menjadi pimpinan, dalam hal ini Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Wajo. Kita tunggu SK-nya dari DPP." kunci Kevin.


Sumber Foto: Koleksi Andi Sri Wulandani, Arsip, Akun Facebook Andi Merly Iswita, dan Sekretaris DPD PAN Wajo.

Berita Lainnya

Tampilkan

  • Soal Calon Pimpinan DPRD Wajo, PAN Diminta Agar Sportif dan Tidak Bias Gender, Elfrianto Bilang Begini
  • 0

Terkini