Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
© Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Sekcam Keera Aldi Mulyadi: Dari Kampus Merah ke Birokrasi

Admin
Minggu, 24 Desember 2023 Last Updated 2023-12-24T18:31:57Z


Abdul Wahab Dai

Sekretaris I IKA Unhas Daerah Kabupaten Wajo 2023-2027


BARU saja mutasi digeber oleh Duo Amran sebagai Bupati dan Wakil Bupati Wajo. Kecamatan Keera pun berganti pemimpin dengan Anhar, S.Sos., M.Si. sebagai Camat dan Aldi Mulyadi, S.S. sebagai Sekretaris Kecamatan.


Bagi masyarakat Keera, Anhar bukanlah tokoh baru. "Saya camat baru stok lama," ujar Anhar kepada penulis sehari setelah dilantik sebagai Camat Keera.


Jadi tak perlu lah penulis mengulas lagi soal Anhar yang juga putra daerah. Lain halnya dengan Aldi Mulyadi yang belum begitu dikenal di Bumi Masiang.



Aldi Mulyadi bergelar Sarjana Sastra (S.S.) dan pada masa kuliah menempuh pendidikan di Program Studi Arkeologi pada Fakultas Sastra (kini Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Hasanuddin, Makassar.


Sebelum masuk di Kampus Merah, Aldi yang lahir di Bantaeng, 12 Maret 1974 bersekolah di SDN 5 Sengkang/Wajo (tamat 1986), SMPN Bissappu/Bantaeng (tamat 1989), dan SMAN 1 Sengkang/Wajo (tamat 1992).



Semasa berkuliah di Jurusan Arkeologi Universitas Hasanuddin 1992-1999, Aldi aktif pada berbagai kegiatan kemahasiswaan.


Aldi didaulat menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Sejarah dan Arkeologi FS-UH Periode 1995-1996. Menjadi Dewan Penasehat Senat Mahasiswa Fakultas Sastra UH (1996-1997).


Aldi Mulyadi adalah salah seorang pendiri Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencinta Alam "Edelweis" FS-UH pada tahun 1992. Edelweis dikenal sebagai bunga yang tak pernah layu, lambang keabadian cinta.



Dewasa ini Aldi Mulyadi adalah Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pengkab Wajo 2022-2026. Sebelumnya juga sebagai Ketua Umum pada periode 2018-2022.


Sebelumnya dalam kurun waktu 2000-2004 Aldi aktif di Celebes Heritage, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Warisan Budaya, Lembaga Bantuan Hukum dan Pemberdayaan Perempuan Indonesia (LBHP2I). Pernah pula sebagai relawan Canadian Human Right Foundation. 


Aktifitas lainnya sebelum terjun di birokrasi adalah di Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia IndonesiaI (PBHI) Pusat Jakarta serta Jaringan pemantau HAM Sulawesi.


Aldi juga aktif dalam berbagai penelitian Arkeologi di Sulawesi Selatan bersama Balai Arkeologi, Balai Peninggalan Sejarah dan Purbakala dan Universitas Hasanuddin.


Semasa aktif di birokrasi Aldi adalah pamong budaya di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Wajo, Kepala Seksi Produksi dan Distribusi Statistik Sektoral Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo.


Selanjutnya sebagai Kasubag Administrasi Kewilayahan Bagian Pemerintahan Setda Wajo dan Analis Kebijakan Ahli Muda Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Wajo.


Kini Aldi adalah Sekretaris Kecamatan Keera. Aldi Mulyadi termasuk Eksponen '98 yang menyaksikan pergerakan prodemokrasi di Kampus dan peralihan era dari Orde Baru ke Orde Reformasi.



Aldi Mulyadi adalah adik kandung Drs. Alvian Jaya, Camat Keera sebelumnya. Ayahanda mereka adalah seorang polisi yang bernama Palang Baja.


Di ujung masa kuliah 1999, Aldi dipanggil oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Radi A. Gany ke Rektorat Unhas menghadap dan diminta segera menuntaskan skripsinya agar terhindar dari penghentian hubungan studi (DO). "Saya akhirnya dapat diwisuda," kenang Aldi.


Lambat menuntaskan studi adalah penyakit yang kerap diderita oleh para pegiat kampus. Namun Aldi dapat "menyintas" dari perkara ini dan dapat menyandang gelar Sarjana Sastra dari Prodi yang kini disebut Departemen Arkeologi FIB-Unhas.


Saat ini pula Aldi aktif di IKA Unhas Daerah Kabupaten Wajo dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Wajo.


Foto: Koleksi Pribadi Aldi Mulyadi dan Koleksi Penulis

Berita Lainnya

Tampilkan

  • Sekcam Keera Aldi Mulyadi: Dari Kampus Merah ke Birokrasi
  • 0

Terkini