WAJO-Gedung Darmawan di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menjadi saksi atas momentum bersejarah dalam Semarak Zulhijah tahun ini (1445 H/2024 M).
Ratusan muslimah berkumpul dalam aksi solidaritas untuk Palestina yang menggugah hati. Acara yang bertemakan “Keajaiban Zulhijah” ini menghadirkan orasi dan pertunjukan teatrikal yang mengharukan.
Orasi yang disampaikan oleh Ustadzah Hj. Wildana Sri Wahyuni, S.Pd. menyoroti penderitaan dan pentingnya dukungan terhadap Palestina.
“Apakah sampai padamu berita tentang kanak-kanak yang tak lagi berbapak? Tentang ibu yang dirampas kehormatannya? Tentang saudara yang diseret ke penjara? Para balita yang menggenggam batu dengan kedua tangan mungilnya.......Mereka menghadang tentara Zionis Israel, lalu tangan dan kaki mereka disayat dan dibuntungi.” ujar Ibu dua orang anak ini.
Pertunjukan teatrikal "Bela Palestina: Palestina Sedalam Cinta" berhasil menyentuh hati peserta dengan cerita yang mengharukan melalui adegan-adegan yang dramatis.
Pementasan teatrikal ini dibawakan oleh para ustadzah dan santri Rumah Qur’ani Imam Syafi’i (Kelurahan Tempe) beserta murid SD IT Yaa Bunayya (Kelurahan Mattirotappareng) di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Peserta diajak merasakan penderitaan dan kekuatan semangat rakyat Palestina dalam menghadapi tantangan, termasuk perjuangan mereka. Pementasan ini membuat banyak penonton menitikkan air mata, merasa lebih dekat dan memahami kondisi yang dialami oleh rakyat Palestina.
Acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk menyampaikan solidaritas, tetapi juga menjadi ajang penggalangan dana untuk membantu rakyat Palestina.
Para peserta diimbau untuk turut serta dalam aksi nyata dalam mendukung Palestina, baik melalui donasi maupun kampanye kesadaran.
Selain itu, acara ini juga menghadirkan Ustadzah Hudriyah Karim, S.Pd. yang menyampaikan materi tentang Keutamaan Bulan Zulhijah dan Amalan-amalan yang Bisa Dilakukan di Dalamnya.
“Salah satu keutamaan bulan Zulhijah ini, Ibu-Ibu....., adalah waktu siangnya lebih mulia dari sepuluh hari terakhir Ramadan,” ujar Wakil Ketua Muslimah Wahdah Wilayah Sulawesi Selatan tersebut.
Kegiatan ini ditutup dengan ajakan berkurban dan sosialisasi Dirosa (Pendidikan Al-Quran Orang Dewasa). Ini sebagai aksi nyata Muslimah DPD (Dewan Pengurus Daerah) Wahdah Islamiyah Wajo dalam memberantas buta aksara alquran, khususnya untuk seluruh muslimah di Kabupaten Wajo.
Penulis: Hasna Ummu Wildan
(Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Wajo)
Penyunting: Abdul Wahab Dai
