
Penulis: Surastri
BONE--Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Mappagangka --mahasiswa KKN-T yang ditempatkan di Desa Ere Cinnong, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan demonstrasi bertajuk Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi (Kamis, 31/07/2025).
Kegiatan ini berlangsung di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPK) Andi Tenri Bali Baso, S.S., M.Hum. Program ini hadir sebagai bentuk edukasi kreatif sekaligus solusi terhadap permasalahan limbah rumah tangga khususnya minyak goreng bekas atau jelantah yang selama ini pengelolaannya kurang mendapat perhatian.
Para mahasiswa Kampus Merah ini memperkenalkan cara mengubah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, sebuah produk ramah lingkungan yang memiliki nilai guna dan potensi ekonomi.
Dalam sesi sosialisasi.Andi Mappagangka menjelaskan dampak negatif pembuangan minyak jelantah secara sembarangan terhadap lingkungan, khususnya pencemaran air dan tanah.
Ia kemudian memperagakan proses pembuatan lilin aromaterapi mulai dari penyaringan minyak, pencampuran dengan bahan pewangi alami, hingga pencetakan lilin menggunakan wadah sederhana.
“Melalui program ini, saya berharap masyarakat bisa lebih sadar bahwa limbah rumah tangga seperti minyak jelantah dapat diolah menjadi produk yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga bernilai ekonomis," lanjut Mahasiswa Teknik Elektro Unhas ini.
Menurut Andi Mappegangka hal ini merupakan langkah kecil menuju pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Kegiatan ini pun mendapatkan perhatian dan apresiasi dari Kepala Desa Ere Cinnong Andi Sofyang yang turut hadir dalam pelaksanaan program.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa KKN Unhad yang membawa ide pemanfaatan limbah rumah tangga ini. Masyarakat kami perlu inovasi-inovasi seperti ini agar lebih peduli lingkungan dan mulai berpikir kreatif untuk mendukung ekonomi keluarga,” ungkap Andi Sofyang.
Senada dengan itu, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Ere Cinnong Ayu Eka Lestari menyambut positif kegiatan ini karena dinilai sangat relevan dengan peran dan aktivitas kaum ibu di desa.
“Ibu-ibu di sini sangat tertarik mencoba membuat lilin dari minyak jelantah. Ini bisa menjadi kegiatan produktif di rumah yang tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga bisa menambah penghasilan,” ujar Ayu.
Program ini juga merupakan wujud dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terutama pada poin produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab serta pengelolaan limbah rumah tangga. Dengan pendekatan edukatif dan praktis, kegiatan ini berhasil membuka wawasan masyarakat bahwa solusi lingkungan dapat dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana di sekitar mereka.
Di bawah pendampingan DPK Unhas, kegiatan berjalan lancar dan diharapkan dapat menjadi pemicu lahirnya gerakan kreatif dan ramah lingkungan di tingkat desa, khususnya dalam mengelola limbah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat dan berdaya guna.*
Sumber Foto: Posko KKN-T Gel.114 Desa Ere Cinnong
Editor: Abdul Wahab Dai