
Penulis: Abdul Wahab Dai
WAJO--Kibor digital pengiring pujian atau organ elektronik (piano elektrik) yang kerap disebut sebagai organ di Gereja Toraja Jemaat Lauwa Klasis Bone tepatnya di Dusun Bunga Jene, Desa Lompoloang, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan raib Kamis dinihari (21/08/2025).
Penatua Anton, S.Sos. dari Majelis Jemaat Gereja Toraja Jemaat Lauwa saat dihubungi pagi ini Jumat (22/08/2025) membenarkan hilangnya alat musik yang kerap dipakai saat ibadah saban hari Minggu ini dan juga kerap digunakan oleh pemuda-pemudi gereja untuk senantiasa berlatih.
Salah satu sumber menyebutkan pada Kamis pagi pintu di samping bangunan gereja didapati terbuka secara tidak normal dan organ tak berada di tempatnya.
Kepala Desa Lompoloang Abdul Rahim yang dimintai tanggapannya atas peristiwa ini turut prihatin. "Kami sebagai pemerintah desa mengimbau warga desa agar tetap waspada dan dapat mengaktifkan ronda malam bila diperlukan," ujar Abdul Rahim.
Penganut-penganut Nasrani di Desa Lompoloang terkonsentrasi di Dusun Bunga Jene dan beretnik-dialek Toraja. Menurut data di desa ini juga terdapat Gereja Pantekosta.
Desa Lompoloang sendiri terdiri dari 4 dusun yakni Dusun Lompoloang, Dusun Jampue, Dusun Bunga Jene, dan Dusun Padanglaserang.
Di desa ini juga terdapat Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) Bukit Sion yang juga berada di Dusun Bunga Jene. Terdapat pula Gereja Katolik Santo Yohanes Lauwa.
Selain multidialek, di desa ini hidup harmonis, toleran, tenteram, aman dan damai etnis Bugis yang Muslim dan etnis Toraja yang Nasrani (multiiman).
Kini Desa Lompoloang yang sedang mengejar status sebagai Desa Wisata telah dideklarasikan sebagai Kampung Moderasi Beragama karena tidak adanya gesekan-gesekan dalam kehidupan sosial dan kehidupan antariman.
Sumber Foto: Eka Sulfika, Koleksi Penulis