Oleh Muh. Akram Akram
Ketua Umum PD IPM Wajo
RESAH, gelisah, gundah gulana, semua rasa campur aduk dalam hati yang bertanya-tanya ada apa dengan ikatan pelajar Muhammadiyah (IPM) hari ini?
Banyaknya pimpinan yang sudah menganggap enteng amanah yang diberikan padahal jelas bahwa kader-kader IPM adalah orang-orang terpilih yang selalu menjaga amanah yang diberikan seperti ini sangat merusak nama baik Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Hal-hal seperti ini yang membuat tubuh Ikatan mulai rusak dari dalam mulai dari beberapa kader yang tidak tahu diri yang melakukan hal yang melanggar AD/ART IPM Pasal 25 ayat 3 tentang perangkapan jabatan yang berbunyi "rangkap jabatan dengan organisasi politik dan/atau organisasi massa yang berafiliasi dengan organisasi politik adalah dilarang" serta ayat 4 "rangkap jabatan dengan organisasi kepelajaran dan kepemudaan lainnya adalah dilarang".
Hal yang sangat miris melihat para pimpinan yang gila jabatan serta rela menduakan organisasi ikatan ini serta rela menjilat kepada unsur-unsur eksternal.
Selanjutnya sebagaimana kita ketahui seharusnya bulan Agustus tahun ini menjadi ajang adu gagasan para kader nya di forum nasional Muktamar. Muktamar kali ini akan dilaksanakan di Sulawesi Selatan saat mana akan banyak melahirkan gagasan-gagasan untuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Lantas mengapa harus diundur? Jelas tercantum dalam AD/ART IPM Pasal 23 ayat 1 bahwa masa jabatan per satu periode hanya 2 tahun. Selesai tak selesai kerja kalian di pimpinan struktural harus dievaluasi dan segera ada penyegaran!
Apa sih yang buat kalian sebagai puncak pimpinan dalam hal ini pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah harus menunda itu. Jangan salahkan kawan-kawan di akar rumput jika berpikir liar tentang kalian!
Ingatlah bahwa pelaksanaan pergantian pimpinan adalah proses penyegaran struktural dan untuk mencetak gagasan -gagasan baru untuk Ikatan serta para pelajar pada umumnya.
Rentang waktu memundurkan jadwal Muktamar hampir seperempat masa periode pimpinan. Selanjutnya hal ini sangat merugikan pimpinan di akar rumput.
Ada beberapa hal yang merugikan apabila Muktamar IPM diundur. Salah satunya mundurnya jadwal proses musyawarah di tingkat bawah karena menunggu Pimpinan Pusat IPM melaksanakan Muktamar. Yang kedua umur pimpinan di bawahnya juga melewati batas dan tidak bisa melanjutkan ke tingkat selanjutnya apalagi dengan desas-desus pengurangan usia pimpinan di tingkat Wilayah.
Dan sampai sekarang tidak ada penjelasan dari Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) tentang hal ini seakan-akan ada hal yang disembunyikan dari para kadernya.
Kami berharap PP IPM segera mengeluarkan pernyataanya demi transparansi. Kami berharap para pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengembalikan gerakan serta muruwah Ikatan sebagaimana seharusnya.
Jangan lagi ada gerakan eksternal yang mempengaruhi gerakan itu dan menjauhkan Ikatan Pelajar Muhammadiyah dari konflik kepentingan!
Bersikaplah sebagaimana kaum terpelajar yang memakai nalar kritisnya dan mempertahankan idealismenya. Ada ketakutan pada kami bahwa jangan sampai kader IPM menjadi kaum yang memakai segala cara untuk mencapai keinginannya. Bahkan merelakan idealisme dan menodai poros gerakan.
Penyelaras Bahasa: Abdul Wahab Dai
