
Abdul Wahab Dai
Kontributor
WAJO--Kepala UPTD Puskesmas Keera Ruslan, S.Kep., Ns., M.Kes. menyentil tabiat segelintir keluarga pasien yang datang ke layanan kesehatan Puskesmas Keera, di Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan tanpa membawa pasien.
Padahal, lanjutnya, seharusnya surat rujukan yang diberikan berdasar pada hasil diagnosa, bukan atas permintaan pasien atau keluarga pasien.
Hal tersebut dilontarkan oleh Ruslan dalam pemaparannya saat Lokakarya Mini (Lokmin) Triwulan II/Lintas Sektor yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Keera Rabu pagi hingga siang (28/05/2025) tadi.
Persoalan ini masih terjadi di Puskesmas Keera akibat kurangnya pengetahuan atau pemahaman masyarakat. Demikian Ruslan.
Ruslan juga menyebut bahwa pasien ber-KTP Keera jika sedang berada di daerah lain, sebaiknya mencari puskesmas atau klinik terdekat yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebelum ke rumah sakit tanpa perlu ke Puskesmas Keera. Pasien juga tidak bisa memaksa puskesmas mengeluarkan surat rujukan bila hasil diagnosa penyakit masih bisa ditangani di Puskesmas.
Ruslan secara gamblang memaparkan hal-hal yang telah dicapai pihaknya dan beberapa hal yang masih harus digenjot misalnya beberapa Indikator SPM atau Standar Pelayanan Minimal.
Pihaknya juga mengidentifikasi masalah lain seperti masyarakat kurang memahami perkara alur jaminan kesehatan dan tabungan pensiun, depot air yang menolak diperiksa, dan ketiadaan pengelolaan sampah yang memadai. Ruslan juga menyebut cakupan Cek Kesehatan Gratis yang masih rendah.
Lokakarya dihadiri Camat Keera Anhar, S.Sos., M.Si., Kepala Kepolisian Sektor Keera AKP Asrudi, S.Sos., M.H., para kepala instansi atau unit kerja, para kepala desa/lurah, para Ketua TP-PKK, para kepala SMA/sederajat, dan para TPP (Tenaga Pendamping Profesional) se-Kecamatan Keera.
Baik Camat Keera maupun Kepala UPTD Puskesmas Keera menyebut capaian layanan Indikator SPM saat ini adalah capaian parapihak yang telah berpartisipasi selama ini.
Ruslan juga membeberkan data jumlah nakes yang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir walau masih "perlu lebih ditingkatkan".
Beberapa tahun lalu Puskesmas Keera pernah mengalami krisis dokter, namun kini telah hadir 3 orang dokter umum, dan seorang dokter gigi. Data selengkapnya dapat dilihat pada grafis berikut.
Sumber Data: UPTD Puskesmas Keera
"Kami masih perlu tambahan dokter dan tambahan nakes lainnya. Ini menurut rasio dokter dan penduduk," ujarnya.
Saat ini Puskesmas Keera telah menerapkan sistem ILP (Integrasi Layanan Primer), RME (Rekam Medik Elektronik), pelayanan rujukan, dan pelayanan luar gedung.
Pada bagian lain Ruslan juga membeberkan data kejadian tengkes di desa-desa dan kelurahan serta kondisi terkini kesehatan lingkungan.
Ada pun program baru di Puskesmas Keera adalah Imunisasi HPV (Human Papillomavirus) bagi pelajar SMP/Sederajat dan Cek Kesehatan Gratis.
Lokakarya dibuka oleh Camat Keera Anhar, S.Sos., M. Si. yang dalam sambutannya membahas tentang upaya Pemkab Wajo mempertahankan Kabupaten Sehat dan kondisi terkini tentang perkembangan kejadian tengkes di Kecamatan Keera.
Sumber Foto: Ali Hamka, Abdul Wahab Dai, Junaid, dan Arsip.