
WAJO--Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025, ratusan mahasiswa Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi Lamaddukelleng Sengkang di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan menggelar Refleksi Hari Lahir Pancasila Sabtu (01/06/2025) ini di halaman kampus mereka.
Refleksi diikuti oleh seluruh lembaga kemahasiswaan dan mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan Institut yang bertujuan meneguhkan kembali komitmen mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan arah moral kehidupan berbangsa dan bernegara.
Presiden Mahasiswa Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi Lamaddukelleng Hardiyan dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan untuk menjaga dan merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata.
“Mahasiswa harus mampu menjadi garda terdepan untuk bagaimana memperjuangkan sila-sila yang terdapat pada Pancasila, sehingga Pancasila bukan hanya simbol tanpa realisasi,” tegasnya.
Koordinator Lapangan Firdhan Zafitra --Wakil Presiden Mahasiswa-- menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral sebagai pengawal nilai-nilai luhur Bangsa.
“Mahasiswa dengan nilai-nilai dan esensinya harus menjadi pengawal dan role model untuk memanifestasikan nilai-nilai yang ada pada Pancasila,” ungkap Firdhan.
Pada bagian lain Koordinator Mimbar Aditya Sani tampil berorasi dan menekankan bahwa Pancasila bukan sekadar simbol yang ditempelkan di dinding akan tetapi merupakan janji suci para pendiri Bangsa yang harus dijaga dan diwujudkan.
“Pancasila bukan hanya simbol di dinding sekolah, bukan hanya jargon saat kampanye, tetapi janji luhur para pendiri Bangsa yang wajib ditepati,” ujar Aditya di hadapan peserta Refleksi.
Kegiatan refleksi ini tidak hanya menjadi ruang untuk menyampaikan orasi dan gagasan, tetapi juga menjadi ruang dialog dan kesadaran kolektif untuk memperkuat peran mahasiswa dalam mengawal ideologi Bangsa, terlebih di tengah tantangan sosial dan politik saat ini.
Dengan semangat Pancasila, mahasiswa Lamaddukelleng berkomitmen untuk terus menjadi pelopor perubahan positif yang menjunjung tinggi keadilan sosial, kemanusiaan, dan persatuan Indonesia.*
Sumber Foto: BEM Institut Lamaddukkelleng