Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
© Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Sejarah Memanggil: KEMA Lamaddukelleng Gelar Bina Akrab Mahasiswa di Tosora

Admin
Selasa, 30 September 2025 Last Updated 2025-10-01T00:04:11Z


Penulis: Hardiyan

Presiden BEM Institut Lamaddukkelleng Sengkang


TOSORA, WAJO – 29 September 2025. Keluarga Mahasiswa (KEMA) Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi Lamaddukelleng menggelar kegiatan Bina Akrab Mahasiswa dengan tema “Sejarah Memanggil” pada Senin, 29 September 2025, bertempat di Tosora, Kabupaten Wajo.


Kegiatan ini melibatkan seluruh organisasi internal KEMA Lamaddukelleng, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS). Total sebanyak 231 mahasiswa dari tiga program studi Ilmu Hukum, Manajemen, dan Bisnis Digital ikut serta dalam kegiatan tersebut.



Menurut Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Muhammad Alif Aprikansyah, tujuan utama kegiatan ini adalah membangun solidaritas dan kekeluargaan antar mahasiswa. “Kegiatan ini merupakan bina akrab antara mahasiswa baru dan mahasiswa senior. Selain untuk meningkatkan rasa solidaritas dan kekeluargaan, juga agar mereka mengenal bahwa mereka berasal dari satu rahim yang sama yaitu sejarah Wajo,” ujarnya.


Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Latihan Kepemimpinan 1 (LK 1) tingkat Himpunan. Elis, salah seorang Pelatih Utama menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar formalitas. “Kegiatan ini bukan hanya formalitas belaka, tetapi agar mahasiswa Lamaddukelleng bisa menyaksikan dan merasakan langsung tempat yang pernah menjadi saksi sejarah kejayaan Wajo,” tuturnya. 


Senada dengan itu, Pelatih Utama lainnya Aswar menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang menyesuaikan perkembangan zaman. “Kami rasa perpoloncoan tidak relevan lagi. Maka kegiatan perkaderan harus disesuaikan tanpa meninggalkan esensi ujiannya,” katanya.


Kegiatan dilaksanakan di beberapa titik bersejarah di Tosora yaitu Situs Cempa Makkajoangnge, Makam Arung Matoa Wajo IV, Makam Arung Matoa Wajo XXII, Masjid Tua Tosora, Geddonge


Wakil Presiden Mahasiswa, Firdan Zafitra S., menyampaikan pentingnya sejarah bagi mahasiswa. “Kita lahir dari sejarah, maka salah satu tanda kemunduran bangsa adalah ketika mahasiswanya lupa akan sejarah,” tegasnya.


Kegiatan berjalan aman dan tertib berkat persiapan panitia, termasuk dukungan tim medis dari UKM Mata Alam.



Di pengujung acara Presiden Mahasiswa Hardiyan Iya menutup kegiatan dengan apel penutupan. Ia menyampaikan pesan reflektif: “Kita berdiri di atas tanah Tosora bukan tanpa alasan, ini adalah panggilan sejarah. Tempat ini sakral secara agama dan sejarah. Mahasiswa hari ini harus tahu bahwa Wajo berjaya bukan karena orang pintar yang diam, tetapi karena mereka yang sadar akan hak dan tanggung jawabnya dalam memperjuangkan tanah yang dicintainya. Semoga kegiatan ini menjadi pengingat bahwa mahasiswa bukan hanya datang kuliah dan pulang, tetapi harus berdiri di atas kebenaran dan memperjuangkan keadilan,” ujarnya.


Dengan semangat sejarah dan kebersamaan, kegiatan ini diharapkan mampu mempererat tali persaudaraan sekaligus menumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa Lamaddukelleng sebagai generasi penerus daerah dan bangsa.*


Sumber Foto Hardiyan

Berita Lainnya

Tampilkan

  • Sejarah Memanggil: KEMA Lamaddukelleng Gelar Bina Akrab Mahasiswa di Tosora
  • 0

Terkini