
Penulis: Andhika Saputra
Mahasantri Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Penyunting: Abdul Wahab Dai
PONDOK Pesantren As'adiyah kembali menjadi sorotan setelah resmi ditunjuk oleh Kementerian Agama RI sebagai tuan rumah Musabaqah Qiraatil Kutub atau MQK.
MQK kali ini berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya di mana kali ini MQK menjadi yang pertama diselenggarakan di luar pulau Jawa. MQK edisi 2025 adalah MQK Nasional VIII.
Hal yang paling istimewa adalah MQK Internasional I digelar di Bumi La Maddukkelleng Kabupaten Wajo di Sulawesi Selatan. MQK Sedunia pertama di muka bumi.
Diperkirakan bakal ada ribuan peserta yang akan merapat ke Kota Sutera Sengkang di pesisir Danau Tempe, sebuah danau purba yang kesohor di mancanegara.
Untuk mengikuti kegiatan ini, dalam dunia pesentren kitab kuning bukanlah hal yang asing tetapi menjadi sumber ilmu pengetahuan setelah Al-Qur'an dan Hadis.
Kitab kuning --naskah klasik yang dipelajari di pesantren dulu biasanya dicetak di atas kertas berwarna kuning--isinya kitab-kitab karya ulama klasik (turats) berbahasa Arab, mencakup fikih, tauhid, tasawuf, tafsir, hadis, nahwu-sharaf, balaghah, d.l.l.
Di dalamnya dijelaskan tentang makna ayat-ayat Al-Qur'an dan makna Hadis sehingga melahirkan pakar-pakar yang mumpuni. Kitab Turast atau Kitab Kuning inilah yang nantinya akan dilombakan baik dari segi bacaannya, maupun dari segi pemahamannya.
Oleh karena itu Anregurutta Menteri Agama RI Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah 2022–2027 berharap dalam kegiatan yang akan kita laksanakan ini kita akan melatih santri-santri kita agar mampu memahami kitab turast yang merupakan warisan keilmuan Islam yang secara turun temurun diajarkan di pondok pesantren.
MQK Nasional VIII dan MQK Internasional I akan dibuka secara resmi oleh Menag RI pada hari Kamis, 2 Oktober 2025 di Macanang. Macanang adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Majauleng tempat berdirinya Kampus III Pondok Pesantreh As'adiyah.
Kegiatan ini selain dihadiri oleh kafilah-kafilah provinsi juga akan dihadiri oleh kafilah internasional. Informasi terakhir yang kami dapat sudah ada sembilan negara jiran yang menyatakan diri siap untuk mengikuti MQK Internasional I.
Dengan demikian tentunya ini juga menjadi harapan bagi masyarakat Sulawesi Selatan, terkhusus masyarakat Kabupeten Wajo. Semoga dengan diadakannya kegiatan ini menjadi wasilah atau jembatan membantu perekonomian masyarakat.
Foto: Kampus III Ponpes As'adiyah Macanang/Koleksi Penulis